Berawal dari Candaan...
Kemudian menjebak perasaan...
Mengakuisi logika hingga ia terbantahkan kemudian mengalah dengan pasrah...
.
Kurasa baru kali ini logika benar2 menyerah dengan rasa...
Melemah dan tunduk padanya...
Separuh energi harus dihabiskan untuk melerai hal itu...
Dan terjadi setiap hari...
Jika tak ada iman dalam dada, maka hancurlah sudah pikiran...
.
Dan memang Tuhan sangat sayang padaku dengan menunjukkan jalan kecewa padanya...
Dengan tingkah dan kebiasaannya...
Dengan sigap kurasa bahwa ini adalah kesempatan untuk ber alasan mengakhiri semuanya...
.
Merumuskan, menyusun kemudian mengadukan pada hati dan logika...
Tapi semua sia-sia, dan tak berubah...
Tetap saja membingungkan...
.
Aku yang biasa begitu kuat mengendalikan perasaan, saat ini melemah tak berdaya...
.
Tak hanya lelah dengan lukaku sendiri, sakit hatimu juga melukaiku...
Mungkin kau berpikir bagaimana kita bisa berakhir saling menyakiti begini?
.
Tapi percayalah bahwa keputusan ini yang terbaik...
Mengakhiri sebelum jauh melangkah kemudian tersesat...
.
Ekonomi ???
Hemm...jangan singgung tentang hal itu, sekalipun jika harus menggali pasir kembali untukmu sangatlah mudah...
Ada yang sangat penting dari semuanya...
.
Iman...
Aku merasa kau, apalagi aku sangat lemah dalam hal ini...
Lalu visi misi untuk membentuk sebuah peradaban apakah bisa terwujud...
Mari berbenah bersama...
.
Hemm...daripada berjalan saling menyakiti...
Maka aku tak memintamu berharap...
Merelakan semua dan tak akan berpikir bersamamu...
Mungkin akan kita temukan kebahagiaan kita sendiri sendiri...
.
Semoga Allah memberikan Pilihan yang terbaik...

Sesungguhnya Mimpi kecilku adalah memiliki penerus yang akan menghancurkan Tirani Abad ini dengan izin Allah...

_18 September 2020_