Motor starter
|
Menjelaskan
Tentang Motor Starter dan komponen serta cara kerjanya,
DLL
GURU
PEMBIMBING
Teguh Daryanto, S.Pd.
DI
SUSUN OLEH
Melji salwanis
Diajukan
untuk memenuhi syarat ketuntasan materi tentang Dinamo Starter
SMKN 2 Tarakan
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Kelas XII
Rabu 14 september 2014
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahirabbila’lamin,
banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”SISTEM MOTOR STATER”. Penulis juga
tida lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
(Ibu Nurhayati) dan (Bapak Patoppoi .P ) atas segala dukungan dan do’anya,
serta segenap keluarga besar penulis. Mereka
yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Dalam penyusunan makalah , penulis memperoleh banyak
refrensi dari berbagai buku dan Website. Meskipun penulis berharap isi dari
makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Sekian
dari penulis,
Tarakan, 14 September 2014
Melji
Salwanis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR .........................................................................................................
i
DAFTAR
ISI ..........................................................................................................................ii
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang .....................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah ................................................................................................1
C.
Tujuan
....................................................................................................................1
BAB
II. PEMBAHASAN
A.
Motor Starter .........................................................................................................2
B.
Pengertian dan Macam – macam Motor Starter ................................................4
C.
Fungsi dan Kegunaan Motor Starter ...................................................................9
D.
Prinsip Kerja Motor Starter .................................................................................9
E.
Bagian – bagian Motor Starter .............................................................................9
F.
Merakit Sistem Motor Starter .............................................................................11
G.
Cara Kerja Motor Starter ...................................................................................13
H.
Pengetesan Motor Starter ....................................................................................15
BAB
III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
............................................................................................................17
B.
Saran
......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan
serndirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan
poros engkol dan membantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan
keharusan adanya sisten starter pada kendaraaan, mobil pada umumnya menggunakan
motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi
pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada bagian luar dari fly
wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).tetapi pada jaman
dulu sebelu motor starter ditemukan.untuk menghiduokan kendaraan dibutuhkan
tenaga dari seseorang untuk memutar poros engkol.selain itu ada juga motor starter
yang meggunakan energy listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan
jaman kini telah bayak ditemukan motor starter yang lebih modern dan tentunya
lebih baik.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang
besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus
diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah ,
motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal
sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ?
2.
Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ?
3.
Seperti apa perinsip kerja pada Motor
Starter ?
4.
Bagian – bagian apa saja yang terdapat
dalam Motor Starter ?
5.
Seperti apa konsep× Perakitan atau
Pemasangan Motor Starter ?
C.
Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau× cara kerja Motor
Stater, adalah supaya kita× Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara
kerja motor starter itu sendiri, dengan harapan kita bisa untuk merawat atau
memperbaikinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MOTOR STARTER
Motor
starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan magneticswitch yang
memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion) untuk
berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi fly wheel (roda
gila) yang dibuat pada poros engkol. Saat ini kita mengenal dua tipe motor
Starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor
starterkonvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan
padadaerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang
dapatmenghasilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart
mesinpada cuaca dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang
lebihbesar dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang
sama.,saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah
yangpanas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan
outputnominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan starternya
B. PENGERTIAN
DAN MACAM – MACAM MOTOR STARTER
Untuk
menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu, motor starter
atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam jenis starter.
Diantaranya seperti berikut ini.
2.1. Direct On Line (DOL) Starter
Starter
model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor motor kecil.
Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi arus dengan
TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah kemungkinan timbulnya
arus start yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada
saat starter ini di start, torsi saat start ini juga sangat tinggi dan biasanya
lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang
keras saat motor di start. Tingginya torsi start ini juga akan memberikan
tekanan lebih pada coupling dan beban.
Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.
Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.
2.2. Star Delta Starter
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada
saat start. Tersusun atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor
dan Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari×
Star ke Delta serta
sebuah overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara×
Star. Gulungan stator
hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line.
Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter.
Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara×
Delta. Starter ini akan
bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani denganberat.
2.3. Autotransformer Starter
Starter ini
pada prinsipnya hampir sama dengan× Stater yaitu
dengan mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat
beberapa tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur
masuknya tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan yang paling
rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta starter hanya dua
step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini berguna untuk mengurangi
lonjakan arus dan torsi saat start.
2.4. Soft Starter
Softstarter
sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan thyristor sebagai
komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan diatur dimulai dengan
sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start
ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan
menghilangkan kejutan pada beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan
dinaikan sehingga motor akan mengalami percepatan kehingga tercapai kecepatan
normal. Salah satu keuntungan mempergunakan alat ini adalah kemungkinan
dilakukannya pengaturan torsi pada saat yang diperlukan, tidakt erpengaruh ada
atau tidaknya beban.
2.5. Frequency Drive
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD
(Variable Speed Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau×
Inverter. VSD terdiri dari 2
bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua
adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency yang diinginkan.
VSD
memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :
RPM = (120.f)/p
dimana,
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
f : Frequency (Hz)
p : pole
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.
RPM = (120.f)/p
dimana,
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
f : Frequency (Hz)
p : pole
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.
Bottom of Form
Pertanyaan
seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha mengutak-atik
mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci kontak
diputar ke posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan
dan kondisi terminal-terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak
bermasalah.
Bila semua
komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa kabel-kabel pada
sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini sudah
mulai rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat
selanjutnya, aliran listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter
tidak bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat
mungkin terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering
panas. Karenanya, kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan
berusia 5 tahun ke atas.
Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
- Siapkan kabel dan relay.
- Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay.
- Hubungkan Terminal 86 relay ke massa.
- Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki.
- Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter.
Secara
teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus listrik
yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung
menuju magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang
dihasilkan oleh magnetic clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang
memungkinkan motor starter bereaksi.
C. FUNGSI DAN
KEGUNAAN MOTOR STARTER
Motor
starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali
sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan
tenaga.
Lebih efisien menghidupkan mesin
dengan motor starter daripada dengan tenaga manual (tenaga manusia).
D. PRINSIP
KERJA MOTOR STARTER
4.1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu
Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya
di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong
kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.
4.2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Fleming Left Hand Rule
· Ibu jari menunjukkan arah gaya
elektromagnetik
· Jari telunjuk menunjukkan arah medan
magnet
· Jari tengah menunjukkan arah
aliran arus listrik
Sesuai
dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan
arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan
magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan
magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya
elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
E. BAGIAN –
BAGIAN MOTOR STARTER
Motor
Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah
energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly
wheel. Sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian Motor Starter:
- Saklar Starter (Selenoid )
- Kumparan Medan (Field Coil )
- Kumparan Jangkar
- Sikat Arang ( Brush )
- Armatur dan komutator
- Over running clutch dan roda gigi pinion
5.1. Saklar
Starter ( Magnetic Switch )
Saklar
starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan
medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan
menariknya.
Terminal –
terminal yang ada pada saklar starter :
· Terminal B
: Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
· Terminal C
: Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field
coil)
· Terminal
ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya
ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak
5.2.
Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
Arus dari
baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehinggai
hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field
coil dihubungkan dengan rmature coil secara seri melewati sikat arang (brush).
5.3.
Kumparan Jangkar.
Armature
(kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan arah
gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball
bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan
arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui sikat arang (brush).
5.4. Sikat
dan Pemegang Sikat .
Empat sikat
(brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui commutator.
Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke
commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya
ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush
negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi
tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan putaran
armature dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti dengan
menekan sikat.
5.5. Over
Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.
Over Runing
Clutch berfungsi untuk:
· Meneruskan
putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda
gigi pinion.
· Menarik
gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.
Gigi pinion meneruskan
daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical
spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung
pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.
F. MERAKIT
SISTEM MOTOR STARTER
6.1. Komponen Sistem Starter
Motor
Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya.
Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk
menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi:
· Kunci kontak (ignition switch)
· Fuse ( fusibel link )
· Kabel penghubung
· Baterai
· Motor
Starter
a. Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada×
Mobil menggunakan kunci kontak
( Ignition Swtch ) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem
kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa
posisi :
· Off : terputus dari sumber
tegangan (baterai)
· ACC : Terhubung dengan arus
baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
· ON / IG : Terhubung ke sistem
pengapian (Ignition )
· START :
untuk Start
b. Sekering (Fuse) :
Sekering
(fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem
kelistrikan.
c. Baterai :
Baterai
berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem
kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 –
70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi
kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31.
d. Kabel :
Kabel adalah
konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung komponen –
komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya
menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar
diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter
digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar.
6.2 Menghidupkan Motor Starter
Putar Kunci
kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda gigi fly
wheel (engine hidup).
G. Cara Kerja
Motor Starter
7.1. Pada
saat motor Switch On
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir
melaluihold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke
massa melaluiarmature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet
dengan arahyang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan
tersebutsama.Seperti pada gambar diatas.Dari kejadian ini kontak plate
(plunger) akan bergerak kearah menutup mainswitch, sehingga drive lever bergerak
menggeser starter clutch kearah posisiberkaitan dengan ring gear. Untuk lebih
jelas lagi aliran arusnya adalah sebagaiberikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative
kecil makaarmature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan
ring gearmenjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main
switch.
7.2. Pada
saat Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan
mulaimenutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan
mengalirsebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari
pull in coiltidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh
kemagnetan hold in coilsaja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir
dari baterai ke field coil→armature→massa melalui main switch.
Akibatnya starter dapat menghasilkan momen putar yang besar yang
digunakan memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai hidup, ring gear
akan memutarkan armature melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter
akibat hal tersebut maka kopling starter akanmembebaskan dan melindungi
armature dari putaran yang berlebihan.
7.3 . Pada
saat starter switch OFF.
Sesudah starter switch dihidupkan ke
posisi off, dan main switch dalam keadaanbelum membuka (belum bebas dari kontak
plate).Maka aliran arusnya sebagaiberikut:
Baterai→terminal 30→main
switch→terminal C
Field coil→armature→massa
Oleh karena starter switch off maka pull in coil
dan hold in coil tidak mendapat arusdari teminal 50 melainkan dari teminal
C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai→terminal 30→main
switch→terminal C
Pull in coil→Hold in
coil→massa
Karena arus pull in coil berlawanan maka arah
gaya magnet yang dihasilkan jugaberlawanan sehingga kedua-duanya saling
menghapuskan, hal ini mengakibatkankekuatan return spring dapat mengembalikan
kontak plate ke posisisemula.Dengan demikian drive lever menarik starter clutch
dan pinion gear terlepasdari perkaitan
H. PENGETESAN
MOTOR STARTER
8.1.
Pengetesan Pull In Coil
· Hubungkan terminal (+) baterai ke
terminal 50 motor starter
· Hubungkan terminal (-) baterai ke
terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor starter
· Pull In Coil baik jika pada
pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong over raning clutch
ke depan
Penting !!
Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
8.2.
Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada
pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif
baterai dengan terminal C.
Pada
pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan
8.3.
Pengetesan Kumparan Medan
8.3.1. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masing-
masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan.
8.3.2. Pengetesan Hubungan dengan
masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke
ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan
harus tidak ada kontinuitas.
8.4.
Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
8.4.1. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur
dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.
8.4.2. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke
armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum melingkari permukaan komutator. Pada
pengetesan ini harus menunjukkan kontinuitas.
8.5.Pengetesan
Sikat dan Pemegang Sikat
8.5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat
negatif dan pemegang sikat positif dan pada pengetesan ini harus tidak ada
kontinuitas.
8.5.2. Ukur sikat dengan vernier
kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas
minimal.
8.5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah
standar ganti dengan yang baru.
7.6.
Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda
gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah jarum jam
dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah
menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap
kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan
bahwa: Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan
penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan terutama pada Mobil, berbagai
komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki
kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
B.
SARAN
Dengan
disajikanya makalah yang begitu sederhana ini, penulis berharap semoga makalah
yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi muda khususnya para kaum
intelektual untuk menggali ilmu tentang Motor starter yang lebih cangnggih.
DAFTAR
PUSTAKA
ü
Comments