Motor starter

Menjelaskan Tentang Motor Starter dan komponen serta cara kerjanya, DLL









GURU PEMBIMBING
Teguh Daryanto, S.Pd.

DI SUSUN OLEH

Melji salwanis

Diajukan untuk memenuhi syarat ketuntasan materi tentang Dinamo Starter
SMKN 2 Tarakan
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Kelas XII
Rabu 14 september 2014
Kata Pengantar


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 Alhamdulillahirabbila’lamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”SISTEM MOTOR STATER”. Penulis juga tida lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua (Ibu Nurhayati) dan (Bapak Patoppoi .P ) atas segala dukungan dan do’anya, serta segenap keluarga besar penulis.  Mereka yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Dalam penyusunan makalah , penulis memperoleh banyak refrensi dari berbagai buku dan Website. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Sekian dari penulis,
                                                                        Tarakan, 14  September 2014


                                                                        Melji Salwanis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .....................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................................1
C.    Tujuan ....................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Motor Starter .........................................................................................................2
B.     Pengertian dan Macam – macam Motor Starter ................................................4
C.     Fungsi dan Kegunaan Motor Starter ...................................................................9
D.    Prinsip Kerja Motor Starter .................................................................................9
E.     Bagian – bagian Motor Starter .............................................................................9
F.      Merakit Sistem Motor Starter .............................................................................11
G.    Cara Kerja Motor Starter ...................................................................................13
H.    Pengetesan Motor Starter ....................................................................................15
BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan ............................................................................................................17
B.     Saran ......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................18





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan keharusan adanya sisten starter pada kendaraaan, mobil pada umumnya menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).tetapi pada jaman dulu sebelu motor starter ditemukan.untuk menghiduokan kendaraan dibutuhkan tenaga dari seseorang untuk memutar poros engkol.selain itu ada juga motor starter yang meggunakan energy listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan jaman kini telah bayak ditemukan motor starter yang lebih modern dan tentunya lebih baik.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.

B.      Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:
1.          Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ?
2.          Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ?
3.          Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ?
4.          Bagian – bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ?
5.          Seperti apa konsep× Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?

C.    Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau× cara kerja Motor Stater, adalah supaya kita× Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja motor starter itu sendiri, dengan harapan kita bisa untuk merawat atau memperbaikinya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    MOTOR STARTER

Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan magneticswitch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi fly wheel (roda gila) yang dibuat pada poros engkol. Saat ini kita mengenal dua tipe motor

 
Starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor starterkonvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan padadaerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapatmenghasilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart mesinpada cuaca dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebihbesar dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.,saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yangpanas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan outputnominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan starternya






B.     PENGERTIAN DAN MACAM – MACAM MOTOR STARTER
Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu, motor starter atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam jenis starter. Diantaranya seperti berikut ini.

2.1. Direct On Line (DOL) Starter
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya torsi start ini juga akan memberikan tekanan lebih pada coupling dan beban.
Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.



2.2. Star Delta Starter

 
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari× Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara× Star. Gulungan stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara× Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani denganberat.
2.3. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan× Stater yaitu dengan mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat beberapa tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur masuknya tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan yang paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
2.4. Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi pada saat yang diperlukan, tidakt erpengaruh ada atau tidaknya beban.




2.5. Frequency Drive
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau× Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency yang diinginkan.

VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :
RPM = (120.f)/p
dimana,
RPM    : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
f           : Frequency (Hz)
p          : pole

Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.




Bottom of Form
Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha mengutak-atik mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan kondisi terminal-terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak bermasalah.
Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa kabel-kabel pada sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini sudah mulai rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat selanjutnya, aliran listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat mungkin terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering panas. Karenanya, kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun ke atas.
Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
  • Siapkan kabel dan relay.
  • Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay.
  • Hubungkan Terminal 86 relay ke massa.
  • Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki.
  • Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter.
Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus listrik yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung menuju magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh magnetic clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor starter bereaksi.



C.    FUNGSI DAN KEGUNAAN MOTOR STARTER
Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.
Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga manual (tenaga manusia).
D.    PRINSIP KERJA MOTOR STARTER
4.1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.
4.2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Fleming Left Hand Rule
· Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
· Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
· Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
E.     BAGIAN – BAGIAN MOTOR STARTER
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel. Sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian Motor Starter:
  • Saklar Starter (Selenoid )
  • Kumparan Medan (Field Coil )
  • Kumparan Jangkar
  • Sikat Arang ( Brush )
  • Armatur dan komutator
  • Over running clutch dan roda gigi pinion
5.1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )
Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan menariknya.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
· Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
· Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
· Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak
5.2. Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field coil dihubungkan dengan rmature coil secara seri melewati sikat arang (brush).
5.3. Kumparan Jangkar.
Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui sikat arang (brush).
5.4. Sikat dan Pemegang Sikat .
Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat.
5.5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.
Over Runing Clutch berfungsi untuk:
· Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda gigi pinion.
· Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.
F.     MERAKIT SISTEM MOTOR STARTER
6.1. Komponen Sistem Starter
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi:
· Kunci kontak (ignition switch)
· Fuse ( fusibel link )
· Kabel penghubung
· Baterai
· Motor Starter
a.      Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada× Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition Swtch ) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
· Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
· ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
· ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
· START : untuk Start
b.      Sekering (Fuse) :
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
c.       Baterai :
Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31.
d.      Kabel :
Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar.
6.2  Menghidupkan Motor Starter
Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda gigi fly wheel (engine hidup).
G.    Cara Kerja Motor Starter
7.1. Pada saat motor Switch On
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melaluihold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melaluiarmature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arahyang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebutsama.Seperti pada gambar diatas.Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak kearah menutup mainswitch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch kearah posisiberkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagaiberikut:
 
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
 Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa
 Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil makaarmature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gearmenjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.

7.2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan mulaimenutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalirsebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
 Baterai→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
 Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coiltidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coilsaja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil→armature→massa melalui main switch.
Akibatnya starter dapat menghasilkan momen putar yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling starter akanmembebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.
 
7.3 . Pada saat starter switch OFF.
Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaanbelum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagaiberikut:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
 Field coil→armature→massa
 Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arusdari teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
 Pull in coil→Hold in coil→massa
 Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan jugaberlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkankekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisisemula.Dengan demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion gear terlepasdari perkaitan
H.    PENGETESAN MOTOR STARTER
8.1. Pengetesan Pull In Coil
· Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
· Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor starter
· Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
8.2. Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai dengan terminal C.
Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan
8.3. Pengetesan Kumparan Medan
8.3.1. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan.
8.3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas.
8.4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
8.4.1. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.
8.4.2. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan kontinuitas.
8.5.Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
8.5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.
8.5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
8.5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.
7.6. Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa: Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan terutama pada Mobil, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
B.     SARAN
Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana ini, penulis berharap semoga makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi muda khususnya para kaum intelektual untuk menggali ilmu tentang Motor starter yang lebih  cangnggih.



DAFTAR PUSTAKA
ü