Skip to main content

Cara Meningkatkan Motivasi Responden (Instrumen Penilaian)

Disamping hal-hal tersebut diatas, dalam rangka meningkatkan mutu informasi yang diperoleh maka peneliti harus memperhatikan kemauan dan kemampuan responden untuk bekerjasama serta tingkat pemahaman responden terhadap tema penelitian. Untuk meningkatkan motivasi responden peneliti perlu memperhatikan pula hal-hal berikut, Jogiyanto (2005), Sekaran (2000), Cooper (1995): 

  1. Pada bagian pengenalan (pendahuluan) sebaiknya diungkapkan tujuan penelitian secara jelas namun singkat serta tidak perlu kalimat yang panjang dan lebar. 
  2. Pemberitahuan awal (introduction to completion) merupakan pemberitahuan lebih dulu kepada responden. Misalnya lewat telepon atau pada saat akan membagikan kuesioner, ungkapkan bahwa peneliti akan menunggu kuesioner.  
  3. Tindak lanjut diperlukan untuk mengingatkan kembali kepada responden atas kuesioner yang telah diterima responden dan bila memungkinkan akan menelepon kembali untuk mengingatkan pengisisan kuesioner serta pengambilan kembali oleh peneliti. 
  4. Survei yang disponsori oleh lembaga tertentu kadang-kadang lebih mendapat respon yang lebih baik dibandingkan survei tanpa sponsor 
  5. Khususnya kuesioner yang dikirim lewat pos, akan lebih efektif apabila disertai perangko untuk mengirimkan kembali pada peneliti sehingga tidak menimbulkan beban tambahan bagi responden. 
  6. Kuesioner tanpa identitas responden kadang-kadang lebih disukai sehingga responden lebih jujur dalam mengungkapkan opininya. 
  7. Pemberian insentif atau souvenir kadang-kadang juga memberikan motivasi pada responden untuk mengisi kuesioner 
  8. Penentuan batas waktu atau pemberitahuan  tentang ketentuan tanggal yang diberikan peneliti, akan mempercepat respon sehingga kuesioner lebih cepat sampai ke peneliti.  
  9. Secara keseluruhan diatur supaya tampak tidak terlalu banyak, kalau memungkinkan diberi warna supaya menarik, 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian pertumbuhan,kematangan belajar dan latihan serta kaitannya dengan perkembangan

PAPER DI SUSUN OLEH: 1.       ASHAR                            :15.106040. 005 2.       SUREDA                          : 15.106040. 011 3.       MELJI SALWANIS        : 15.106040. 065           4.       RESKY ARYANI                       : 15.106040. 075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN TAHUN 2016/2017 ABSTRAK Pertumbuhan yaitu perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Kematangan adalah merupakan suatu keadaan atau tahap pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan. Latihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Perkembangan di sini diartikan perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sist

LOGO UNTUK FLAYER

 

Klasifikasi Pendekatan,strategi,metode,teknik,taktik,dan model pembelajaran

A.  Pendekatan pembelajaran adalah Titik tolak proses pembelajaran , di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Jenis-jenis Pendekatan dalam Pembelajaran 1.   Pendekatan Individualistic Pendekatan individualistic dalam proses pembelajaran, adalah sebuah pendekatan yang bertolak pada asumsi bahwa peserta didik memiliki latar belakang perbedaan dari segi kecerdasan, bakat, kecenderungan, motivasi, dan sebagainya. Perbedaan individualistis peserta didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pembelajaran harus memerhatikan perbedaan peserta didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Bila hal ini tidak dilakukan, makastrategi belajar tuntas ( mastery learning ) yang menuntut penguasaan penuh kepada peserta didik tidak pernah menjadi kenyataan. Dengan pendekatan individual ini kepada peserta didik dapat