Izinkan aku mencintaimu dalam ketidaktahuanmu...
Mengagumi, mencuri pandang dibalik sudut tembok itu...
Bayangmu yang terus hadir dalam memori...
Terkadang mengoyak hati dan pikiran...
Semula dimata ini kau seperti yang lain...
Melintas berlalu tak berpengaruh...
Tapi waktu begitu cepat mengubah perasaan...
Sesaat tak sadar mata dan hati ini sering mencarimu...
Merindukan senyummu yang dingin dan menawan...
Apakah ini pantas disebut cinta, atau hanyalah perasaan yang menerpa sejenak lalu hilang...
Ku harap seperti itu...
Karena terlalu sakit rasanya merindukan seseorang yang setiap hari ada di dekatku...
Aku tak ingin sendiri menanggung rasa ini...
Lalu kau dengan bebasnya berada disampingku tampa menanggung sesak didada...
Biarkan saja aku bertahan dengan kondisi  seperti ini...
Hingga pada akhirnya, aku menemukan alasan untuk memudarkan cinta ini...
Sepintas jika berada didekatmu aku terlihat biasa saja...
Tapi seandainya kau menyelam lebih ke dalam hati...
Kau akan tahu begitu sesak menahan rasa ini...
Meski berat, tapi kuharap ia menjadi keniscayaan...
Sebab hal kecil saja menyangkut dirimu saat terlihat mata...
Menjadi sebuah kebahagiaan dan cukup membuatku berteriak bahagia dalam hati...
Sebab itu, aku takut mendengar kata benci dari mulutmu...
Waktu itu aku pernah melihat dirimu begitu mengagumi  senja...
Namun aku tak bisa menjadi seindah senja yang bisa kau kagumi...
Aku hanyalah orang yang sederhana yang bisa mencintaimu dengan cinta sederhana...
Biarlah cinta ini sembunyi dibalik awan...
Tetapi jika suatu hari kau punya rasa yang sama...
Kuharap kau dan aku bisa menjadi kita...
Ah sudah lah, ini hanya angin yang sebentar lagi akan berlalu...
----------------------------------------------------------------------------------------
Melji Salwanis 20 April 2019 

Jika suatu hari kau membacanya, sampaikan lah kepadaku...