Kepada malam gulita...
Aku ingin menyampaikan amarah yang tak berujung...
Kenapa hal ini dari dulu tak ada akhirnya...
Mengapa kesedihan dan penderitaan itu harus kau rasakan selama puluhan tahun...
Aku ingin menyampaikan amarah yang tak berujung...
Kenapa hal ini dari dulu tak ada akhirnya...
Mengapa kesedihan dan penderitaan itu harus kau rasakan selama puluhan tahun...
Palestinaku...
Sejauh mana langkahmu saat ini...
Apakah hari harimu masi terus dihujani peluru..
Sejauh mana langkahmu saat ini...
Apakah hari harimu masi terus dihujani peluru..
Bagaimana kabarmu, apakah kau masi bisa menarik nafasmu kembali?
Aku mendengar penderitaanmu tiada akhir...
Setiap hari tak henti hentinya air mata menetes...
Luka dan darah mengalir deras...
Seorang ayah berangkat di pagi hari, sore harinya belum pasti ia kembali...
Setiap hari tak henti hentinya air mata menetes...
Luka dan darah mengalir deras...
Seorang ayah berangkat di pagi hari, sore harinya belum pasti ia kembali...
Entah lah sudah sekotor apa hati sang biadab itu...
Dia rampas tanahmu...
Dia rampas kebebasanmu...
Dia musnahkan saudara saudaramu...
Tetapi sesaat aku ingat tentang sebuah nasehat...
Saudaraku ?, tau kah kau aku merenunginya kembali...
Sekarang aku paham...
Air mata yang kau keluarkan bukanlah air mata kelemahan...
Namun air mata itulah yang membangkitkan ghiroh perjuanganmu...
Air mata yang kau keluarkan bukanlah air mata kelemahan...
Namun air mata itulah yang membangkitkan ghiroh perjuanganmu...
Sekarang aku paham...
Bahwa luka yang kau derita...
Bukanlah luka tanda kematian atau kekalahan yang kau alami...
Melainkan darah darah yang mengalir itulah yang akan mengharumkan namamu di akhirat kelak...
Bahwa luka yang kau derita...
Bukanlah luka tanda kematian atau kekalahan yang kau alami...
Melainkan darah darah yang mengalir itulah yang akan mengharumkan namamu di akhirat kelak...
Sekarang aku iri dengan kalian saudaraku...
Meski orang orang melihatmu menderita tak berujung...
Tapi itulah sumber kebahagiaan sesungguhnya...
Meski orang orang melihatmu menderita tak berujung...
Tapi itulah sumber kebahagiaan sesungguhnya...
Allah Mencintaimu...
Palestinaku...
Kau sedang berjuang melawan perusuh laknatullah...
Sedangkan kami sedang mati matian melawan negeri kami sendiri...
Kau sedang berjuang melawan perusuh laknatullah...
Sedangkan kami sedang mati matian melawan negeri kami sendiri...
Tetapi tersenyumlah saudaraku, allah memilihmu sebagai penghuni surga...
Insya allah kami juga akan kesana bila tiba masanya...
Insya allah kami juga akan kesana bila tiba masanya...
Melji_5 Juni 18
Comments