Lengkapnya ada di sini : Download di sini
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan, memengaruhi, memotivasi, mengejak, mengarahkan, menasihati, membina, membimbing, melatih, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu) dengan maksud agar manusia sebagai bagian dari organisasi mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan dirinya sendiri maupun organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian ini menunjukan bahwa dalam kepemimpinan terdapat tiga unsur, yaitu pemimpin (leader), anggota (followers), dan situasi (situation).
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan, memengaruhi, memotivasi, mengejak, mengarahkan, menasihati, membina, membimbing, melatih, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu) dengan maksud agar manusia sebagai bagian dari organisasi mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan dirinya sendiri maupun organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian ini menunjukan bahwa dalam kepemimpinan terdapat tiga unsur, yaitu pemimpin (leader), anggota (followers), dan situasi (situation).
Kepemimpinan
pendidikan berperan sangat penting dalam rangka mengarahkan dan menggerakkan
organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
A.
Teori
Kemunculan Pemimpin dan Teori Kepemimpinan
Teori Munculnya Pemimpin
|
||
Teori Genetis
|
Teori Sosial
|
Teori Ekologis/Sintesis
|
-
Pemimpin itu tidak dibuat, tetapi lahir jadi
pemimpin oleh bakat-bakat yang luar biasa sejak lahirnya.
-
Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam
situasi dan kondisi yang
bagaimanapun juga, yang khusus.
-
Secara filosofis, teori tersebut menganut
pandangan deterministis.
|
-
Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan
dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
-
Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui
usaha penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.
|
-
Seorang akan suskses menjadi pimpinan, bila
sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat
ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai
dengan tuntutan lingkungan ekologisnya.
|
B.
Ciri
– Ciri Kepemimpinan
sejumlah
ciri yang umum dimiliki oleh banyak diantara mereka, telah didefinisikan.
Walaupun riset mengenai kepemimpinan tidak mengungkap satu sifat yang dimiliki
semua pemimpin yang berhasil, tetapi sejumlah telah didefinisikan yang umum
dimiliki oleh banyak diantara mereka. Sharplin (1985:149/150) menyebutkan
kepemimpinan yang baik dicirikan oleh sifat-sifat: (1) manusiawi; (2) memandang
jauh ke depan (visioner); (3) inspiratif kaya akan gagasan; dan (4) percaya
diri. Pemimpin yang manusiawi cukup penting, karena jika para guru di sekolah
diperlakukan tidak manusiawi, maka kepala sekolah itu akan mendapat perlawanan.
Bentuk perlawanan yang paling sederhana adalah para guru tersebut tidak
melaksanakan tugas profesional dengan
baik, mereka datang ke sekolah hanya memenuhi jadwal yang sudah ditentukan,
tapi mereka tidak akan bekerja maksimal. Pemimpin yang tidak punya visi
sekaligus tidak percaya diri, dipastikan lembaga yang dipimpinnya tidak akan
kompetitif dengan sekolah lainnya, sekolah yang dipimpinnya hanya bergerak
dalam kegiatan yang bersifat rutin.
C.
Tipe
dan Gaya Kepemimpinan Dalam Pendidikan
1. Tipe
Kepemimpinan Karismatik
Dalam
kepemimpinan karismatik memiliki energi, daya tarik dan pembawaan yang luar
biasa untuk memengaruhi orang lain sehingga ia memiliki pengikut yang sangat
besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
2. Tipe
Kepemimpinan Paternalistis
Tipe
kepemimpinan paternalistis adalah tipe kepemimpinan kebapakan
3. Tipe
Kepemimpinan Militeristis
Tipe
ini sifatnya "sok" kemiliter militeran. Hanya gaya luaran saja yang
mencontoh gaya militer. Akan tetapi, jika dilihat lebih saksama, tipe ini mirip
sekali dengan tipe kepemimpinan otoriter.
4. Tipe
Kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan
ini mendasarkan diri pada kekuasa dan paksaaan yang mutlak harus dienuhi.
Pemimpinnya harus selalu mau berperan sebagai pemain tunggal. Pada a
one-man-show.
5. Tipe
Kepemimpinan Laissez Faire
Pada
tipe kepemimpinan Laissez Faire ini, bernyanyi pemimpin praktis tidak memimpin
dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri.
6. Tipe
Kepemimpinan Populistis
Profesor
Peter Worsley dalam bukunya The Third World mendefinisikan kepemimipinan
populistis sebagai kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyat, misalnya
Soekarno dengan ideologi marhaenisme-nya, yang menekankan masalah nasional,
nasionalisme, dan sikap yang berhati-hati terhadap kolonialisme, penindasan ,
pengisapan, dan penguasaan oleh kekuatan-kekuatan asing (luar negeri).
7. Tipe
Kepemimpinan Administratif atau Eksekutif
Kepemimpinan
tipe administratif adalah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif.
8. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan
demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien
kepada para pengikutnya.Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan,
dengan penekanan pada rasa tanggung jawab (pada diri sendiri) dan kerja sama
yang baik
D.
Kepala
Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan
Peranan
kepala sekolah sangat penting dalam menentukan operasi kerja harian, mingguan,
bulanan, semesteran, dan tahunan yang dapat memecahkan berbagai problematika
pendidikan di sekolah. Pemecahan berbagai problematika ini sebagai komitmen
dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan supervisi pengajaran,
konsultasi, dan perbaikan-perbaikan penting guna meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
Comments