Skip to main content

GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Lengkapnya ada di sini : Download di sini

Pada dasarnya perencanaan merupakan suatu proses kegiatan menggambarkan sebelumnya hal-hal yang akan dikerjakan kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya, tujuan diadakannya perencanaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan adalah:
1.    Untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan; an
2.    Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya.
Salah rencana dan penentuan kebutuhan merupakan kekeliruan dalam menetapkan kebutuhan sarana dan prasarana yang kurang/tidak memandang kebutuhan ke depan, dan kurang cermat dalam menganalisis kebutuhan sesuai dengan dana yang tersedia dan tingkat kepentingan.
B.     Macam-macam Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sehubungan dengan saran pendidikan bisa diklasifikasikan menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.
1.    Jika ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dan sarana pendidikan tahan lama.
a.    Sarana pendidikan yang habis dipakai
Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat, seperti kapur tulis, spidol, penghapus dan sapu, serta beberapa bahan kimia yang digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, ada beberapa sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton. Sedangkan, contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu, dan kertas. Semua contoh tersebut merupakan sarana pendidikan yang apabila dipakai satu kali atau beberapa kali bisa habis dipakai atau berubah sifatnya.
b.    Sarana pendidikan yang tahan lama
Sarana pendidikan yang tahan lama, yaitu keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama, sepeti bangku, kursi, mesin tulis, komputer, dan peralatan olahraga.
2.    Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
a.    Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya, seperti lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja.
b.    Sarana pendidikan yang tidak bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak, yaitu semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau rellatif sangan sulit untuk dipindahkan, seperti tanah, bangunan, sumur, dan menara, serta saluran air dari PDAM/semua yang berkaitan dengan itu seperti pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
3.    Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar menajar, seperi kapur tulis, spidol (alat pelajaran), alat peraga, alat praktik, dan media/sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor.

C.    Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Penghapusan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga dari daftar inventaris berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku. Penghapusan sarana dan prasaran merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang  dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih operasional, penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris karena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk ktpentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Adapun tujuan penghapusan barang, yaitu mencegah atau membatasi kerugian terhadap barang yang memerlukan dana besar dalam pemeliharaan, mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan perlengkapan yang tidak berguna lagi, membebeskan lembaga dari tanggung jawab pemeliharaan dan pengamanan, serta meringankan beban inventarisasi. Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penghapusan sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif tertentu dalam pelaksanaannya. Muara berbagai pertimbangan tersebut tidak lain adalah demi efektivitas dan efisiensi kegiatan persekolahan.
Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dilakukan bertujuan untuk hal-hal berikut.
1.    Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk, berlebihan, atau rusak dan sudah tidak dapat digunakan lagi
2.    Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris
3.    Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi
4.    Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja
Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk dapat menyingkirkan atau

D.    Administrasi Tenaga Kependidikan
Administrasi tenaga kependidikan/pegawai merupakan salah satu bentuk pengelolaan yang bekerja di suatu sekolah secara efektif untuk menghasilkan sebuah tatanan sistem atau proses pendidikan yang baik. Untuk itu, membutuhkan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelolanya. Artinya, kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan pendidikan dalam mengelola bawahannya tidak serta-merta tunjuk perintah dalam menjalankan roda organisasi pendidikan di sekolah, tetapi ada seni atau ilmu yang mengatur tentang pengelolaan manusia yang ada dalam organisasi pendidikan tersebut.
E.     Masalah Pemberhentian Pegawai
Masalah pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari jabatannya (tugas sebagai pegawai negeri) ada dua kemungkinan, yaitu diberhentikan dengan hormat dan diberhentikan tidak dengan hormat (dipecat). Pemberhentian dengan hormat dari tugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) apabila:
1.      Mencapai batas pensiun;
2.      Penyelewengan ringan;
3.      Akibat suatu kecelakaan sehingga cacat;
4.      Meninggalkan pekerjaan lebih 5 bulan kurang dari 6 bulan;
5.      Meninggal dunia.
Pemberhentian tidak dengan hormat (dipecat) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) apabila:
1.      Melanggar sumpah pegawai negeri;
2.      Dihukum penjara;
3.      Pelanggaran jabatan sehingga dipidana;
4.      Menentang pemerinah;
5.      Meninggalkan pekerjaan 6 bulan atau lebih tanpa izin atasan;
6.      Ketahuan telah memberikan keterangan palsu pada saat melamar pekerjaan.
Pemberhentian bagi tenaga non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) lebih sederhana. Pemberhentian dapat terjadi karena:
1.      Tidak ada formasi;
2.      Tidak cakap bekerja;
3.      Kondisi fisik maupun psikis tidak memungkinkan untuk bekerja;
4.      Meminta berhenti atas kemauan sendiri

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian pertumbuhan,kematangan belajar dan latihan serta kaitannya dengan perkembangan

PAPER DI SUSUN OLEH: 1.       ASHAR                            :15.106040. 005 2.       SUREDA                          : 15.106040. 011 3.       MELJI SALWANIS        : 15.106040. 065           4.       RESKY ARYANI                       : 15.106040. 075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN TAHUN 2016/2017 ABSTRAK Pertumbuhan yaitu perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Kematangan adalah merupakan suatu keadaan atau tahap pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan. Latihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Perkembangan di sini diartikan perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sist

LOGO UNTUK FLAYER

 

Klasifikasi Pendekatan,strategi,metode,teknik,taktik,dan model pembelajaran

A.  Pendekatan pembelajaran adalah Titik tolak proses pembelajaran , di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Jenis-jenis Pendekatan dalam Pembelajaran 1.   Pendekatan Individualistic Pendekatan individualistic dalam proses pembelajaran, adalah sebuah pendekatan yang bertolak pada asumsi bahwa peserta didik memiliki latar belakang perbedaan dari segi kecerdasan, bakat, kecenderungan, motivasi, dan sebagainya. Perbedaan individualistis peserta didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pembelajaran harus memerhatikan perbedaan peserta didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Bila hal ini tidak dilakukan, makastrategi belajar tuntas ( mastery learning ) yang menuntut penguasaan penuh kepada peserta didik tidak pernah menjadi kenyataan. Dengan pendekatan individual ini kepada peserta didik dapat