Skip to main content

Tips menghadapi Tes Kesamaptaan Jasmani (SAMJAS)

Selamat Malam para calon Prajurit, kali ini saya memberikan sedikit pengetahuan kepada kalian, dengan membahas Tips latihan kesamaptaan jasmani. mungkin untuk pertama kalinya saya membagikan hal yang berhubungan tentang Tes jasmani ini. saya berharap dengan nantinya sudah membaca artikel ini , semangat anda dan pengetahuan anda bertambah, oke baiklah dari pada panjang lebar mari ke TKP.

Untuk memperoleh ketahanan jiwa dalam segala aspek yg di teskan nantinya saat tes kesemaptaan jasmani tidaklah bisa di perolrh secara instan, tetapi perlu latihan rutin, dengan mempersiapkan jauh jauh hari sebelum Tes.

Tips dari saya sebelum melakukan latihan jangan lupa pemanasan agar tidak terjadi cidera, tambahan lagi pemanasan berfungsi sebagai pengirim informasi ke otak jikalau kita ingin melakukan olahraga. intinya agar tubuh kita tidak kaget lah, begitulah analoginya....

1. Latihan lari selama 12 menit

Latihan pertama yaitu lari selama 12 menit. Sebaiknya untuk mempermudah memperkirakan jarak dan waktu tempuh sebaiknya lakukan latihan ini dengan mengelilingi lapangan sepak bola yang berukuran standar 400 meter. Untuk calon peserta pria setidaknya dapat mencapai 6 kali (2400 meter) selama 12 menit tersebut. Untuk calon wanita setidaknya mencapai 5 kali (2000 meter). Lakukan latihan lari ini secara rutin agar kemampuan dapat meningkat dari waktu ke waktu.
2. Pull Up (pria) dan Chinning (wanita)
a.  pull up (pria) adalah gerakan dengan cara seperti bergantung pada tiang horizontal seperti gambar kemudian menarik badan keatas sampai dagu melewati tiang itu dan kembali turun sampai tangan lurus. Setidaknya lakukan latihan ini sebanyak 10 kali, dengan gerakan yang sempurna. Lebih baik sedikit demi sedikit tetapi sempurna dari pada banyak tapi gerakannya tidak sempurna.
b.  chinning (wanita) adalah gerakan dengan cara berdiri di depan tiang mendatar, dengan kaki tetap menginjak tanah, kemudian tarik badan ke depan dan kembali ke belakang, setidaknya lakukan sebanyak 40 kali  dengan gerakan yang sempurna. Lebih baik sedikit demi sedikit tetapi sempurna dari pada banyak tapi gerakannya tidak sempurna.
3. Sit Up
Sit Up adalah gerakan duduk-bangun. Lakukan latihan untuk memperkuat otot perut. Posisi tangan dianyam di belakang kepala. Ketika bangun upayakan sampai mencium lutut. Lakukan gerakan ini minimal 35 kali untuk pria dan 30 kali untuk wanita. Seluruh gerakan dilakukan tidak lebih dari 1 menit.
4. Push Up
Push Up adalah gerakan naik turun dengan bertumpu pada kedua tangan dan kaki. Untuk laki-laki bertumpu pada ujung kaki, dan wanita bertumpu pada lutut. Saat turun badan tidak menyentuh tanah, dan pada saat naik tangan kembali lurus. Lakukan gerakan secara sempurna untuk laki-laki setidaknya 35 kali dan 30 kali untuk wanita. Seluruh gerakan dilakukan tidak lebih dari 1 menit.
5. Shuttle Run
Shuttle run adalah lari membentuk angka 8 . Maksudnya adalah Anda lari dengan kecepatan penuh (sprint) melewati 2 patok besi yang berjarak kurang lebih 10 meter dengan titik awal sebelah kanan patok belakang. Setelah ada aba2 start/peluit, Anda lari dari titik awal itu menuju sebelah kiri patok depan kemudian memutari patok itu sampai agan berada di sebelah kanan patok depan, setelah itu agan lari kembali ke patok belakang sebelah kiri, memutari patok itu sampai agan berada di sebelah kanan patok belakang kembali. lari membentuk angka 8 itu dilakukan sebanyak 3 kali putaran dan dicatat waktu tercepatnya dan ingat, harus dilakukan dengan kecepatan penuh agar nilainya bagus.Tes ini untuk mengukur akselerasi dan kelincahan tiap peserta. Upayakan waktu yang diperlukan tidak lebih dari 20 detik.
6. Renang
Lakukan latihan renang dengan gaya bebas (gaya apa saja yang dikuasai). Berlatihlah berenang setidaknya mencapai jarak 25 meter.
Berlatihlah dengan rutin dan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang maksimal. motivasi dirimu, berbicaralah kepada dirimu, dorong dia agar bisa bersemangat. bayangkan seakan akan kekuatanmu bertambah, dan yakin itu akan terjadi. buat mindset dalam dirimu jika ada kegagalan itu bukan diriku. tanamkan itu secara terus menerus , lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. ingat lah bahwa semua itu berawal dari mimpi. bisa di bayangkan jika mimpi saja tidak punya , bagaiamana kita bisa meraih sukses !!!

Berikut ini ada video yg mungkin bisa membantu kalian untuk meraih cita cita kalian !!! SEMANGAT SODARA

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian pertumbuhan,kematangan belajar dan latihan serta kaitannya dengan perkembangan

PAPER DI SUSUN OLEH: 1.       ASHAR                            :15.106040. 005 2.       SUREDA                          : 15.106040. 011 3.       MELJI SALWANIS        : 15.106040. 065           4.       RESKY ARYANI                       : 15.106040. 075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN TAHUN 2016/2017 ABSTRAK Pertumbuhan yaitu perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Kematangan adalah merupakan suatu keadaan atau tahap pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan. Latihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Perkembangan di sini diartikan perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sist

LOGO UNTUK FLAYER

 

Klasifikasi Pendekatan,strategi,metode,teknik,taktik,dan model pembelajaran

A.  Pendekatan pembelajaran adalah Titik tolak proses pembelajaran , di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Jenis-jenis Pendekatan dalam Pembelajaran 1.   Pendekatan Individualistic Pendekatan individualistic dalam proses pembelajaran, adalah sebuah pendekatan yang bertolak pada asumsi bahwa peserta didik memiliki latar belakang perbedaan dari segi kecerdasan, bakat, kecenderungan, motivasi, dan sebagainya. Perbedaan individualistis peserta didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pembelajaran harus memerhatikan perbedaan peserta didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Bila hal ini tidak dilakukan, makastrategi belajar tuntas ( mastery learning ) yang menuntut penguasaan penuh kepada peserta didik tidak pernah menjadi kenyataan. Dengan pendekatan individual ini kepada peserta didik dapat