Skip to main content

Reformasi Khusus dalam dunia pendidikan Di indonesia

Segala permasalahan yang selama ini menimpa bangsa kita mulai dari krisis ekonomi sampai dengan saling serang antara lembaga negara, sesungguhnya terjadi karena watak atau karakter bangsa kita sudah mengalami perubahan atau kerusakan. 

Karakter bangsa Indonesia yang selama ini terkenal ramah tamah, suka bergotong-royong, sopan santun, dan pekerja keras, sekarang berubah menjadi tidak tulus ikhlas, tidak bersungguh-sungguh, senang yang semu, senang berbasa-basi, bahkan melanggengkan budaya asal Bapak senang.

Mulai saat ini kita harus berusaha menemukan kembali jati diri bangsa kita lalu membangun karakter bangsa untuk bersama-sama terhidar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Herbert Spencer, seorang filsuf Inggris mengatakan ”Education has for its object, the formation of character. The great aim of education is not knowledge but action”. Penjabarannya, sasaran pendidikan adalah membangun karakter, tujuan utama pendidikan bukanlah pengetahuan tapi penampilan atau tindakan. 

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Demikian definisi pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peristiwa reformasi tahun 1998, telah memasuki tahun ke-16, hingga kini masih belum terlihat perubahan yang signifikan dari tuntutan reformasi. Reformasi pendidikan pun seolah jalan di tempat. Banyak sekali gambaran peristiwa di lapangan para guru di Indonesia yang menunjukkan anti reformasi. Banyaknya pungutan liar  terkait biaya pengadaan buku ajaran akademik serta sumbangan-sumbangan lainnya yang mustinya gratis, namun tetap saja berlangsung di sekolah-sekolah hingga membebani masyarakat. Ironis, fenomena anti reformasi pendidikan itu pun menegaskan bahwa para pelaksana pembangunan bidang pendidikan di Indonesia banyak yang salah arah. Untuk itu perlu ditegaskan kembali pentingnya semangat reformasi pendidikan nasional.

Bagaimanapun juga pemerintah kita harus belajar dari negara-negara lain yang telah maju bidang pendidikannya. Mereka menitikberatkan pembangunan bidang pendidikan sebagai prioritas utama, dengan dukungan penuh dalam membangun bidang pendidikan.

Salah satu indikator kemajuan sebuah bangsa adalah kualitas pendidikan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas pembangunan manusia, Salah satu perubahan kami usulkan adalah meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan .
                “Program dalam bidang pendidikan adalah melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara, menghapus pajak buku pelajaran, menghentikan penggantian buku pelajaran setiap tahun dan mengembangkan pendidikan jarak jauh terutama untuk daerah yang sulit terjangkau dan miskin.
Menurut usulan dari kami, bahwa program wajib belajar 12 tahun ini sangat penting agar seluruh anak Indonesia mendapatkan pendidikan hingga tingkat SMA.
“Di beberapa provinsi program wajib belajar 12 tahun sudah dijalankan, tetapi disini harus lebih keras memperjuangkan agar program ini bisa dijalankan diseluruh wilayah Indonesia,” .
“Hal lain yang penting di reformasi adalah menghapus pajak buku pelajaran dan menghentikan penggantian buku pelajaran setiap tahun. Sebagai fakta, biaya untuk buku pelajaran hingga saat ini sangat memberatkan bagi masyarakat miskin, hal tersebut diperparah dengan buku pelajaran yang terus berganti setiap tahun.
Sekarang juga kita dapat mengamati bahwa masih banyak daerah terpencil yang sulit mendapatkan akses pendidikan karena sulitnya akses untuk menjangkau wilayah tersebut,

“Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak, oleh karena itu pemerataan pendidikan harus diwujudkan. kita harus mengembangkan pendidikan jarak jauh, yakni sistem belajar-mengajar yang memanfaatkan teknologi seperti televisi dan internet. Materi pendidikan yang demikian dapat dikemas dalam bentuk modul-modul dengan sistem tutorial yang dilakukan secara berkala. Dan jika masalah masalah itu sudah terselasikan dengan baik , maka mungkin kita bisa lihat perubahan yang cukup memuaskan pada dunia pendidikan di negara kita tercinta.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian pertumbuhan,kematangan belajar dan latihan serta kaitannya dengan perkembangan

PAPER DI SUSUN OLEH: 1.       ASHAR                            :15.106040. 005 2.       SUREDA                          : 15.106040. 011 3.       MELJI SALWANIS        : 15.106040. 065           4.       RESKY ARYANI                       : 15.106040. 075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN TAHUN 2016/2017 ABSTRAK Pertumbuhan yaitu perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Kematangan adalah merupakan suatu keadaan atau tahap pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan. Latihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Perkembangan di sini diartikan perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sist

LOGO UNTUK FLAYER

 

Klasifikasi Pendekatan,strategi,metode,teknik,taktik,dan model pembelajaran

A.  Pendekatan pembelajaran adalah Titik tolak proses pembelajaran , di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Jenis-jenis Pendekatan dalam Pembelajaran 1.   Pendekatan Individualistic Pendekatan individualistic dalam proses pembelajaran, adalah sebuah pendekatan yang bertolak pada asumsi bahwa peserta didik memiliki latar belakang perbedaan dari segi kecerdasan, bakat, kecenderungan, motivasi, dan sebagainya. Perbedaan individualistis peserta didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pembelajaran harus memerhatikan perbedaan peserta didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Bila hal ini tidak dilakukan, makastrategi belajar tuntas ( mastery learning ) yang menuntut penguasaan penuh kepada peserta didik tidak pernah menjadi kenyataan. Dengan pendekatan individual ini kepada peserta didik dapat