Sumber :http://felixsiauw.com/home/insya-allah-atau-in-shaa-allah/
lebih dari ratusan kali saya ditanya tentang perkara ini,
berkaitan dengan penulisan transliterasi bahasa Arab, mudah-mudahan status ini
jadi penjelas sebagaimana seharusnya.
pertama-tama, bahasa Arab dan bahasa Indonesia tentu
berbeda, bila bahasa Indonesia disusun berdasarkan huruf alfabet A-B-C dan
seterusnya, sama seperti bahasa Inggris, tidak dengan bahasa Arab. Bahasa Arab
tersusun dari huruf hijaiyah semisal ا
(alif), ب (ba), ت (ta) dan seterusnya.
perbedaan inilah yang akhirnya mengharuskan adanya
transliterasi (penulisan bahasa asing kedalam bahasa Indonesia), misalnya, kata
الله dalam bahasa Arab,
bila di-transliterasikan ke dalam bahasa Indonesia bisa jadi “Allah”, “Alloh”,
“Awloh” atau apapun yang senada dengan bacaan asli Arabnya, tergantung
kesepakatan transliterasi
bila orang Indonesia sudah nyaman membaca tulisan الله dengan transliterasi
“Allah” ya tidak perlu diganti dengan “Alloh” atau “Awloh”, toh bacanya juga
sama walau tulisannya beda :)
by the way, bahkan kalo orang nulis Allah dengan huruf kecil
juga nggak dosa, karena dalam bahasa Arab aslinya الله pun nggak ada huruf besar dan huruf kecil :D
hanya kembali lagi, karena transliterasi dan penghormatan
kepada Dzat Yang Maha Agung, ya sejatinya sudah kita tulis dengan “Allah”
ok, sekarang, Insya Allah atau In Shaa Allah?
yang bener إن
شاء الله hehe..
jadi kita bedah begini ceritanya
إن =
bila
شاء =
menghendaki
الله =
Allah
jadi artinya إن
شاء الله = bila Allah berkehendak
nah, balik lagi ke transliterasi, terserah kesepakatan kita
mau mentransliterasikan huruf ش
jadi apa? “syaa” atau “shaa”?,
kalo di negeri berbahasa Inggris sana, kata ش diartikan jadi “shaa”, kalo
di Indonesia jadi “syaa”
masalahnya di Indonesia, huruf ص sudah ditransliterasikan jadi “shaa”, kalo
disamain jadi tabrakan deh..
saya pribadi lebih suka mentransliterasikan إن شاء الله
jadi “InsyaAllah”, lebih simpel dan sesuai transliterasi bahasa Indonesia :)
nah, bagaimana katanya kalo ada yang bilang “InsyaAllah”
berarti artinya “menciptakan Allah?”, naudzubillahi min dzalik…
karena yang satu ini beda lagi masalahnya :)
karena إنشاء
(menciptakan/membuat) beda dengan إن
شاء (bila menghendaki)
dan pemakaiannya dalam kalimat berdasarkan kaidah bahasa
Arab pun berbeda bunyinya,
bila إن
شاء الله dibacanya “InsyaAllahu”
(bila Allah menghendaki)
bila إنشاء
الله dibacanya
“Insyaullahi” (menciptakan Allah)
Kesimpulannya? :)
jadi kalo kita nulis pake “InsyaAllah”, atau “In Syaa
Allah”, atau “In Shaa Allah” bacanya sama aja dan artinya sama aja, yaitu “bila
Allah menghendaki”, jadi nggak ada arti lainnya :)
yang paling bagus, ya udah, nulis dan ngomong pake bahasa
Arab aja sekalian, lebih aman hehe..
(tapi yang nulis pun bakal kesulitan hehehe..)
Comments