siapa yang membangkitkan
benci rindu dendam cinta
lahirkan sebuah legenda
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
saat menata kehidupan ini
rintangan lawan menghalang
kehendak langit ditentang
tak ada guna dalam meratapi
yakinlah pada diri sendiri
biar mereka menilai
kau deru bagai pasir
kau kokoh bagai tebing
kau mata pedang yang melintas
dan memandang langit
setenang tetes air
selembut bunga yang gugur
kau dipuja namun tetap fana
hati meratap melayang, melayang
kau deru bagai pasir
kau kokoh bagai tebing
kau mata pedang yang melintas
dan memandang langit
setenang tetes air
selembut bunga yang gugur
kau dipuja namun tetap fana
hati meratap melayang, melayang
benci rindu dendam cinta
lahirkan sebuah legenda
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
saat menata kehidupan ini
rintangan lawan menghalang
kehendak langit ditentang
tak ada guna dalam meratapi
yakinlah pada diri sendiri
biar mereka menilai
kau deru bagai pasir
kau kokoh bagai tebing
kau mata pedang yang melintas
dan memandang langit
setenang tetes air
selembut bunga yang gugur
kau dipuja namun tetap fana
hati meratap melayang, melayang
kau deru bagai pasir
kau kokoh bagai tebing
kau mata pedang yang melintas
dan memandang langit
setenang tetes air
selembut bunga yang gugur
kau dipuja namun tetap fana
hati meratap melayang, melayang
Comments